‘Sesungguhnya kebahagiaan, kesenangan, dan kenikmatan sesuatu
bergantung pada kondisi dasarnya. Kondisi dasar sesuatu adalah
menyangkut untuk apa ia diciptakan. Oleh karena itu, kenikmatan mata
adalah dengan melihat yang indah-indah. Kenikmatan telinga adalah dengan
mendengar suara-suara merdu. Begitulah seterusnya untuk anggota badan
lainnya. Namun, khusus berkaitan dengan hati, kenikmatannya hanyalah
manakala ia dapat mengenal Allah swt., karena hati diciptakan untuk itu.
Jika manusia mengetahui apa yang tidak diketahuinya, maka senanglah ia.
Begitu juga dengan hati. Manakala hati mengenal Allah swt., maka
senanglah ia, dan ia tidak sabar untuk ‘menyaksikan-Nya’. Tidak ada yang
maujud yang lebih mulia dibanding Allah, karena setiap kemuliaan adalah
dengan-Nya dan berasal dari-Nya. Setiap ketinggian ilmu adalah jejak
yang dibuat-Nya, dan tidak ada pengetahuan yang lebih digdaya dibanding
pengetahuan tentang diri-Nya.’
Jumat, 26 April 2013
Untaian kata-kata dari goresan pena Hujjatul Islam, al-Imam al-Ghazali rahimahullah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar